Oleh
Dr. Riyadi, M.Si, Dr. Peduk Rintayati, M.Pd, Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd, Anesa Surya, M.Pd, Dr. Sandra Bayu K, M.Pd
Literasi merupakan salah satu unsur yang dinilai dalam PISA. Hasil PISA menunjukkan bahwa peserta didik Indonesia memiliki kemampuan literasi matematika yang rendah. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya yang dilaksanakan oleh peneliti, bahwa literasi matematika peserta didik sekolah dasar rendah.
Bukti empiris tentang rendahnya literasi matematis peserta didik, ditemui juga di SDN Semagarduwur Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogri. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru dan peserta didik, diperoleh informasi bahwa peserta didik nilai ulangan matematika peserta didik masih rendah. Hal tersebut terjadi akibat belum terlaksananya program literasi matematis di sekolah. Program literasi yang dilaksanakan di sekolah hanya sebatas literasi baca. Guru hanya menerapkan budaya membaca 15 menit sebelum pembelajaran, namun kurang memperhatikan pembiasaan peserta didik dalam literasi matematis.
Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan diadakannya pelatihan pengembangan literasi matematika sekolah dasar. Pengembangan literasi matematika terdiri dari pembiasaan dan pembelajaran berbasis literasi matematika. Pembiasaaan meliputi kegiatan rutin sedangkan pembelajaran melibatkan pendekatan student center learning. Selain itu dalam proses pembelajaran guru juga dapat mengembangkan media pembelajaran yang konkrit 3D dan berbasis teknologi. Penilaian dapat dikemabngakan sesuai dengan standart PISA.
Kegiatan pengabdian terdiri dari 3 tahap yaitu tahap pra latihan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi program. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pra latihan adalah need analysis dan menyiapkan instrument pelatihan. Kegiatan pelaksanaan program terdiri dari 3 tahapan yaitu 1) Pemaparan ahli tentang literasi matematika 2) Perencanaan dan penyusunan pembiasaan dan pembelajaran yang dapat mengembangkan literasi matematika 3) Pemberian feed back tentang pengembangan literasi matematika melalui tahap peer-correction. Kegiatan yang dilakukan pada evaluasi program meliputi pendampingan penerapan pembiasaan dan pembelajaran yang dapat mengembangkan literasi matematika peserta didik sekolah dasar.
Hasil pengabdiani menunjukkan bahwa guru mampu merancang program pembiasaan dan pemngambangan literasi matematika melalui model pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan.