
Pada hari Kamis, 5 Desember 2024, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) melaksanakan praktikum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan materi Vertebrata sebagai bagian dari penerapan pembelajaran berbasis kolaboratif. Kegiatan ini didampingi oleh dosen pengampu, Dr. Idam Ragil Widianto Atmojo, M.Si., dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai klasifikasi serta karakteristik hewan vertebrata melalui kerja sama dalam tim.
Pembelajaran berbasis kolaboratif menekankan kerja sama antarmahasiswa dalam membangun pemahaman secara bersama-sama melalui eksplorasi, diskusi, serta investigasi langsung. Dalam praktikum ini, mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil untuk mengamati berbagai spesimen vertebrata, baik yang diawetkan maupun yang masih hidup. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk mengidentifikasi ciri-ciri khas dari beberapa kelas utama vertebrata, seperti Pisces (ikan), Amphibia (amfibi), Reptilia (reptil), Aves (burung), dan Mammalia (mamalia).
Dosen pengampu, Dr. Idam Ragil Widianto Atmojo, M.Si., menekankan bahwa melalui pendekatan kolaboratif, mahasiswa tidak hanya belajar dari hasil observasi mereka sendiri tetapi juga dari diskusi dengan rekan-rekan kelompoknya. Metode ini memungkinkan mereka untuk mengasah keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, serta komunikasi ilmiah. Selain itu, pembelajaran berbasis kerja sama juga dapat meningkatkan pemahaman yang lebih dalam karena mahasiswa saling melengkapi informasi dan membangun konsep secara aktif.
Selama kegiatan, mahasiswa menggunakan berbagai alat bantu seperti mikroskop dan lup untuk mengamati struktur morfologi hewan vertebrata secara lebih detail. Mereka juga melakukan pencatatan data mengenai sistem organ, habitat, pola makan, serta peran ekologis masing-masing vertebrata dalam ekosistem. Setiap kelompok kemudian menyusun laporan hasil pengamatan dan menyajikannya dalam bentuk presentasi guna berbagi temuan mereka dengan kelompok lain.
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini mengungkapkan bahwa pendekatan kolaboratif membuat pembelajaran menjadi lebih dinamis dan menyenangkan. Salah satu mahasiswa menyatakan bahwa bekerja dalam tim membantu mereka lebih memahami materi karena adanya diskusi dan pembagian tugas yang efektif. Selain itu, pengalaman belajar melalui interaksi langsung dengan spesimen serta rekan satu tim membuat konsep-konsep IPA lebih mudah dipahami.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi refleksi dan diskusi terbuka mengenai bagaimana hasil praktikum ini dapat diterapkan dalam pengajaran IPA di sekolah dasar. Dengan adanya pembelajaran berbasis kolaboratif, diharapkan mahasiswa PGSD dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih interaktif, komunikatif, dan mampu membangun pemahaman ilmiah yang lebih kuat di kalangan siswa sekolah dasar.
