Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

Aroma Audio Buah : Media Pembelajaran Inovatif Untuk Mengoptimalkan Indera Peraba, Pendengaran, Dan Penciuman Pada Anak Tunanetra
Egita Widya Astuti, Isnaini Nur Rohmatun, Ayu Resti Eka Pratiwi, Dewi Wahyu Nugrahani, Danang Pamarsudi Lastomo, Septi Yulisetiani
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstrak : Pendidikan untuk anak tunanetra dimulai sejak usia kanak-kanak dan sekolah dasar. Pada usia tersebut, anak tunanetra akan mulai diperkenalkan dengan buah-buahan. Namun, pada umumnya guru di sekolah luar biasa akan mengenalkan buah kepada anak tunanetra dengan menggunakan buah asli. Hal ini dirasa kurang efektif, karena proses pembelajaran pengenalan buah hanya mengandalkan kemampuan guru yang menyebabkan siswa tunanetra cepat bosan dan materi yang disampaikan oleh guru kurang dapat diterima dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah media pembelajaran buah 3D yang dirancang sesuai dengan karakteristik anak tunanetra. Tujuan dari pembuatan media Audio Aroma Buah ini adalah sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran anak tunanetra penyandang disabilitas netra yang berkaitan dengan materi buah. Metode yang digunakan adalah metode observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media Fruit Audio Aroma memberikan kegunaan yang maksimal dengan penggunaan yang mudah dan praktis, sesuai dengan kebutuhan tunanetra melalui fitur aroma, braille, tekstur, QR code, dan audio yang dapat dioperasikan dengan baik. Dengan demikian, media ini efektif untuk meningkatkan kepekaan indera peraba, pendengaran dan penciuman pada anak tunanetra.

Kata Kunci : tunanetra, media pembelajaran buah 3D, braille, audio, aroma

MIE QUEEN: Camilan Mie Renyah yang Inovatif dengan Ekstrak Kangkung dan Beragam Cerita Edukatif untuk Anak
Diah Vira Devinda, M.Ikram Hanafi, Anindya Puspitasari, Adis Eva Martini, Cantika Oktaviana, Septi Yulisetiani
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstrak : Masyarakat harus selalu menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi. Salah satu upaya untuk menjaga daya tahan tubuh adalah dengan mengkonsumsi sayuran hijau yang kaya akan serat dan nutrisi. Untuk itu, tim PKM menciptakan sebuah inovasi produk yang diberi nama "Mie Queen". Camilan mie yang digagas oleh tim PKM Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sebelas Maret ini dapat dinikmati secara praktis, berbahan dasar sayuran kangkung dengan kemasan yang disertai dengan cerita edukatif untuk anak-anak. Rencana bisnis yang potensial untuk Snack Mie Queen adalah mendaftarkan hak paten merek dagang dan juga melakukan uji lab untuk mendapatkan sertifikat BPOM dari instansi terkait. Metode pelaksanaannya dibagi menjadi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Keunggulan Mie Queen dibandingkan dengan kompetitor antara lain: proses pembuatannya dengan cara dipanggang, terdapat cerita edukasi pada kemasan, dan terdapat kandungan kangkung sebanyak 50-60% per porsi. Pelaksanaan program yang telah dilakukan meliputi pembuatan 200 kemasan produk dan pembuatan video yang berisi gambaran desain produk dan pemasaran (desain kemasan, logo, dan desain cerita edukasi). Strategi pemasaran yang dilakukan meliputi pemasaran secara online dan offline.

Analisis Kebutuhan Buku Penghubung Digital dalam Dunia Pendidikan
Pada Era Pandemi
Alfania Putri Fortuna, Roy Ardiansyah, Amri Muhammad Rida, Awanda Anindita Sari, Ladiva Shyafa Putri Maharani
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstrak : Pandemi virus corona berdampak pada dunia pendidikan, terutama pada pelaksanaan proses pembelajaran yang berubah menjadi pembelajaran berbasis daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan buku penghubung berbasis digital sebagai media komunikasi antara guru di sekolah dengan wali murid atau orang tua murid dalam rangka memantau aspek afektif siswa di rumah pada masa pandemi. Kebutuhan buku penghubung berbasis digital tersebut dianalisis melalui metode penelitian kualitatif deskriptif dan teknik analisis data interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belum ada implementasi buku penghubung digital sebagai media komunikasi antara guru dan wali murid di sekolah dasar di Surakarta pada masa pandemi. Komunikasi yang terjadi di antara mereka lebih banyak dilakukan melalui penggunaan WhatsApp. Namun, kami menemukan bahwa guru tidak dapat secara efektif memantau aspek afektif siswa di rumah karena kurangnya sistem komunikasi yang terstruktur. Berdasarkan hasil temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa buku penghubung digital diperlukan untuk memantau siswa di era pandemi oleh guru dengan wali murid atau orang tua. Selain itu, hasil analisis tersebut memberikan referensi untuk kerangka kerja sistem komunikasi yang terstruktur antara guru dan wali murid di era pandemi terkait aspek afektif siswa.

Kata Kunci : Buku Penghubung, Komunikasi Digital, Pendidikan, Era Pandemi