Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Merancang Pembelajaran IPA Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) di Sekolah Dasar

Oleh: Dra. Siti Istiyati, M.Pd., dan Dr. Peduk Rintayati, M.Pd.

Implementasi Kurikulum 2013 bertujuan untuk membekali peserta didik menghadapi abad 21. Ketrampilan-keterampilan abad 21 yang diperlukan oleh peserta didik antara lain kreativitas, critical thinking/problem solving, communication, dan collaboration. Keterampilan-keterampilan tersebut dapat dicapai jika siswa mendapatkan kesempatan untuk aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran perlu adanya penugasan dan latihan pemecahan masalah dan menstimulasi kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS) (Jumaryati, 2016; Afandi & Sajidan, 2017), termasuk implementasinya dalam pembelajaran IPA.
Pendidikan IPA di SD memiliki pernanan penting karena implikasinya dalam kehidupan di lingkungan sehari-hari sangat dekat dengan manusia. Objek dan fenomena alam yang dikaji dalam pembelajaran IPA ini sulit untuk dipisahkan dari keterampilan berpikir. Mempelajari objek dan fenomena alam dapat dipahami melalui proses berpikir kritis tingkat tinggi (HOTS), yakni cara berpikir yang diharapkan menciptakan, melalui proses evaluasi, dan analisis (Mulyadi dkk, 2010). Kurikulum 2013 telah mengadopsi taksonomi Bloom yang direvisi Anderson dimulai dari level mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta, sehingga siswa dalam belajar IPA harus terus dilatih untuk penemuan (Desstya, 2015).
Pembelajaran IPA di SD yang berbasis dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi idealnya didesain dengan pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung dengan tugas-tugas pembelajaran IPA yang berkategori HOTS. HOTS dapat dipelajari dan diajarkan pada siswa melalui tugas-tugas pemecahan masalah yang melibatkan analisis kasus dan bereksperimen sains (Thomas & Thorne, 2009). Tugas-tugas kegiatan belajar mengajar perlu diterapkan dalam proses pembelajaran berorientasi HOTS dengan disesuaikan pada karakteristik perkembangan berpikir siswa SD, kurikulum, dan disesuaikan dengan hakikat IPA sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah.
Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran IPA berbasis HOTS antara lain: melakukan analisis kurikulum dan silabus SD kelas atas; analisis kompetensi dasar IPA SD kelas atas; pengkajian materi IPA SD kelas atas; pengkajian KIT dan media yang tersedia sebagai sumber belajar IPA berkategori HOTS; rancangan desain pengembangan perangkat pembelajaran, dan implementasi produk tugas-tugas pembelajaran IPA berkategori HOTS.